Kepala BPP Melakuakan Monitoring Tanaman Cabai Merah Di Menggala Timur
Tulangbawang–Suryabangkit com–Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Menggala Timur, Rahmat Isnanto, S.P melakukan monitoring tanaman cabai merah dan tomat di wilayah binaannya, Kecamatan Menggala Timur, Selasa (16/05/2021).
Kegiatan monitoring ini dilakukan untuk memantau ketersediaan bahan pokok terutama sayuran cabai merah dan tomat selama Bulan Ramadhan dan jelang Iedul Fitri 1442 H/2021 M.
Dalam kunjungannya, Rahmat menjumpai petani cabai yang tergabung dalam Kelompok Tani Jaya Makmur (R. Kini Putra) dan Bapak Herwan yang tergaung dalam Kelompoktani Pandan Harum sedang memanen cabe merahnya. Produksi cabai merah hari ke-6 saat itu mencapai 900 Kilogram dengan kualitas produksi sangat baik.
Dalam kunjunganya Rahmad Mengatakan tingginya produksi ini tidak begitu menggembirakan petani sebab harga cabai merah di tingkat petani terus mengalami penurunan hingga Rp. 13.000 per kilogramnya. Hal ini sangat disayangkan petani, sebab saat jelang Ramadhan harga cabai merah sempat mencapai Rp.38.000 per kilogram.
Saat dijumpai, petani mengeluh jika harga terus begini maka biaya produksi tidak dapat tertutupi. Namun petani menyadari bahwa harga cabai di tingkat petani memang fluktuatif tergantung pasokan barang di pasaran. namun petani tak patah semangat dan terus berharap agar harga cabai bisa merangkak naik hingga Rp.20.000/Kilogram.
Selain harga, kendala yang dihadapi petani di Kecamatan Menggala Timur saat ini adalah rendahnya curah hujan belakangan ini. Hujan hampir tidak pernah turun sepanjang Bulan April 2021 ini. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan generatif tanaman cabai yaitu pembentukan buah. Ketersediaan air di lahan juga sangat terbatas dan biaya produksi menjadi lebih tinggi lagi karena petani harus melakukan penyiraman dengan menggunakan pompa air.
Selain memantau perkembangan tanaman cabai, Rahmat juga mengunjungi areal tanaman tomat di Kecamatan Menggala Timur. Senasib dengan cabai merah, harga tomat pun tidak cukup menggembirakan bagi petani. Harga di tingkat petani hanya mencapai Rp.5.000/kilogram. (***)