Diduga ada dua mata anggaran pada program ODF Tahun 2021 di Tuba
Tulangbawang-Suryabangkit com-Kampung Ujung Gunung Ilir Kecamatan Menggala, pada Tahun 2021 memiliki beberapa program pembangunan. Salah satunya program ODF yang juga masuk dalam Anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2021.
Anggaran dana desa itu dikelola saat jabatan kepala kampung sebelumnya, yaitu kepala kampung Sugianto.
Yang mana, dengan adanya program jamban sehat untuk fasilitas pembuangan tinja itu, diharapkan dapat membantu dalam efektifitas memutus mata rantai penularan penyakit.
Namun sayangnya, fakta dan kenyataan di lapangan program yang digadang- gadangkan bakal berbuah baik itu, berbanding terbalik dengan kenyataan yang diharapkan.
Dengan dalih keterbatasan anggaran, hingga kini program tersebut tidak terselesaikan dengan baik sebagaimana mestinya.
Sekertaris desa Kadek Edi Irawan mengakui keterbatasan anggaran menjadi alasan program ODF tersebut hingga kini belum terselesaikan dengan baik.
“Akibat keterbatasan itu, selebihnya kami serahkan kepada masyarakat dan berharap instansi terkait dapat membantu dalam menyelesaikannya,”jelas Sekertaris desa Kadek Edi Irawan beberapa waktu lalu.
Sedangkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Ns. Inyoman Jane S.Kep mengungkapkan, terkait program ODF, dinas kesehatan hanya sebagai leading sektor. Namun untuk dalam hal pengawasan, ia menuturkan ada di setiap satker.
“ODF ini hanya program yang bersifat pemberdayaan masyarakat. Kita hanya sebagai leading sektor, karena memang program tersebut tidak ada dananya. Benar tanggung jawab ada di Dinas kesehatan, tetapi itu hanya berbentuk sosialisasi saja tidak lebih dan tidak ada programnya di dinas ini,” ungkap I Nyoman Jane.
Dirinya menegaskan, jika memang benar ada masyarakat yang menerima bantuan dari pemerintah kampung, tetapi tidak di buatkan jamban, untuk dapat melaporkan kepada pihaknya.
“Coba kasih tau saya tempat dan alamatnya dimana, nanti kami akan kesana untuk membuatkan jamban/wc,” tegas Ns. Inyoman Jane.
Disisi lain, ketua LSM Cakra Institute menduga ada beberapa program yang bersifat membantu pengelolaan data Stunting salah satu programnya yaitu peningkatan upaya promosi kesehatan, advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang dianggarkan senilai Rp. 2.2xx.xxx.xxx.
selain itu, ada program penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat yang dianggarkan senilai Rp. 29x.xxx.xxx.
“Didalam Anggaran APBD dan SKPD tercantum dua anggaran yang bersifat kemasyarakatan yang menunjang program sanitasi air juga menunjang ke arah program Stunting. ODF atau WC Cemplung merupakan salah satu data primer yang penting untuk menunjukkan penurunan angka Stunting,” tegasnya.(***)