Berita Media GlobalBerita TerkiniBudaya dan PendidikanDaerahHukum dan KriminalIndexNasionalPemeritahanPolitikRagamRegional LampungTNI dan PolriTokohTulang Bawang

Berkedok Program Jamban Sehat Aparat Kampung UGI Hambur – Hamburkan Uang 

Tulang Bawang -Suryabangkit com— Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan merupakan kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.

Karena, dengan pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan sekitar.

Hal itu yang digaungkan juga oleh pemerintah kabupaten Tulangbawang melalui Dinas Kesehatan. Gaungan itu merajuk pada keputusan Menteri Kesehatan nomor 852 tahun 2008 tentang strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat.

Hingga kini sosialisasi terkait ODF juga sudah digaungkan pemerintah daerah ke pelosok-pelosok di Tulangbawang. Namun hingga kini jumlah persentase penyelesaian ODF belum terlihat jelas besar atau kecilnya.

Menindak lanjuti kegiatan ODF tersebut, Kampung Ujung Gunung Ilir (UGI) juga memprogramkan jamban sehat untuk fasilitas pembuangan tinja yang efektif serta memutus mata rantai penularan penyakit.

Namun sayangnya, dalam pelaksanaan teknis di lapangan, ternyata kelurahan UGI hanya menyediakan fasilitas bahan berupa WC 1 buah, pipa paralon 4inch, semen 2 sak, besi ukuran 8 yang diterima masyarakat melalui RT setempat.

Menurut Ketua LSM Cakra Institute, program itu sangat bagus bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Tetapi sangat disayangkan program yang dilakukan itu hanya dibuat setengah-setengah.

Akibatnya, program tersebut terlihat hanya menghambur-hamburkan uang saja tanpa melihat fungsi, hasil yang efektif dan efisien. Sementara anggaran yang digunakan bersumber dari dana pemerintah.

“Siapa yang akan bertanggung jawab dan bagaimana mempertanggungjawabkan sebuah program yang tidak diselesaikan. Dari bagaimana perencanaannya, sementara dana anggaran yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, sanitasi yang sesuai dengan nomenklatur MDGs adalah pembuangan tinja. Sehingga dampak buruk dari bab disembarang tempat mengakibatkan penularan penyakit seperti, Hepatitis A, Polio, Kolera dan beberapa penyakit lain.

“Sangat disayangkan saat ini kita sedang viral tentang Hepatitis Akut Misterius yang salah satu tempat penularan merupakan bab sembarangan,” tegasnya.

Disisi lain, Sekretaris Kampung Ujung Gunung Ilir (UGI) Kadek Edi Irawan menjelaskan, berawal dari tingginya angka stunting dikampung UGI maka kami lakukan rapat desa untuk melakukan tindakan guna menekan angka stunting di kampung UGI.

Ia menuturkan, saat itu penyebab utama tingginya angka stanting disebabkan masih banyaknya masyarakat yang membuang air besar sembarangan tanpa menggunakan WC Kloset.

“Kampung UGI melakukan pengadaan barang berupa WC, pipa paralon, semen 2 sak dan besi yang diberikan kepada masyarakat di 154 titik melalui RT dengan nama program Pembangunan rehabilitasi peningkatan fasilitas jamban untuk masyarakat,” terang Kadek Edi.

Dirinya menjelaskan, waktu itu pihaknya hanya memberikan sebatas fasilitas saja dikarenakan keterbatasan anggaran.

“Akibat keterbatasan itu, Selebihnya kami serahkan kepada masyarakat dan berharap instansi terkait dapat membantu,” tandasnya.(Tim)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button